Seribu Kunang-Kunang di Manhattan

Buku yang saya baca ini versi terbaru. Penerbitnya udah beda. Nama penerbitnya Pojok Cerpen. Terus terang saya baru denger nama penerbit tersebut. Sebagai penyuka cerpen saya jadi penasaran sama buku-buku terbitannya.

Berbeda dengan cetakan sebelumnya, cerpen yang aslinya 10 bh, di buku ini hanya 6 cerpen yang dicantumkan. Buat saya nggak masalah, mending cuma 6 namun berkualitas.

Beneran deh, 6 cerita di buku ini mantap jaya. Bahasanya sederhana, dialog-dialognya quoteable, lalu vibenya tuh kok mengingatkan saya sama serial televisi jaman dulu, Alfred Hitchcock.

Drama sederhana dengan sedikit percikan teka-teki di setiap akhir cerpennya yang membuat saya mikir. Seluruh cerita di buku ini cocok untuk dijadikan film pendek. Musti saya akui kalau Umar Kayam pencerita yang handal.

Oh ya, di halaman awal, ada review Eka Kurniawan tentang buku ini yang saya malas membacanya. Kepanjangan. Tips dari saya, ntar-ntar aja bacanya kalau udah selesai baca seluruh cerpen, biar nyambung sama yang diobrolin Eka.

Favorit saya : Sybil. Potret remaja cewek yang mekithik. Ndableg. Semaunya.

Leave a comment